Sabaria Pan SHM dan BPKB menggunakan peran pengganti pemberi kerja

Sabaria mencuri Sertifikat Hak Milik (SHM) dan BPKB mobil majikannya. Untuk memuluskan, Pembantu Rumah Tangga (ART) memanggil orang lain yang mengaku sebagai bosnya.

—

kesabaran Setiap hari dari pagi hingga sore dia ada di sana untuk membersihkan rumah bosnya, Naing Cantik Dia Arum. Di rumah ini ada putri Nying, Agnes Shella Putri Ningram. Naining tinggal di luar kota bersama suaminya. Namun, saat Agnes keluar rumah, Sabaria mengambil kesempatan untuk mencuri obligasi tersebut.

Terdakwa Sabaria masuk ke kamar Naining yang terkunci. “Dengan menggunakan kursi sebagai tumpuan kaki, terdakwa bangkit dan mengambil bungkus plastik bening berisi surat keterangan rumah Nining,” kata jaksa Subarlan saat membacakan berkas tuntutan di Pengadilan Negeri Surabaya, Kamis (9/3).

Sabaria menggadaikan sertifikat itu kepada Rina Sri Aristiani senilai Rp 50 juta. Rina mengatakan, saat itu Sabaria menemukannya bersama pria yang disebutnya Naining. Mereka datang dengan sertifikat perumahan atas nama majikan.

”Dia menggunakan karakter pengganti, membawa orang lain yang mengaku sebagai Bu Nining. Saya yakin dia membayar Rs. 50 juta,” kata Rina saat bersaksi sebagai saksi di persidangan.

Sabaria pun berhasil menggadaikan mobil bos PPKB untuk melunasi pinjaman tersebut. Perbuatan Sabaria terungkap saat seorang kreditur datang ke rumah Nying, tempat tinggal Agnes, untuk menagih utangnya. “Dia (Sabaria) pertama kali mengaku menggadaikan mobil PPKP Mobilio. Tingkah lakunya seperti ada yang ditutup-tutupi,” tambah saksi Agnes.

Agnes kemudian mengadukan Sabaria ke Polsek Jambangan. Saat diinterogasi polisi, terdakwa mengaku juga telah mengambil sertifikat rumah tersebut. Namun, bukan hanya itu yang dia curi. Selain itu, Sabaria diam-diam mengambil PPKB mobil Fortuner sebagai jaminan pinjaman di bank swasta.

”Saya baru tahu saat debt collector bank datang ke rumah saya untuk mengambil mobil Fortuner karena saya sudah wanprestasi,” kata Nying di pengadilan.

Ning terkejut. Dia menyadari bahwa dia tidak pernah membayar jaminan BPKB mobilnya ke bank. Kemudian saat Nining mengecek PPKB mobil tersebut ternyata hilang karena dicuri Sabaria.

“Saya telah memberi kuasa kepada Sabaria untuk mengajukan pinjaman di bank,” kata debt collector. Namun, saya tidak pernah melakukannya,” tambahnya.

Sabaria yang tidak hadir untuk didampingi kuasa hukum mengaku hanya membawa surat keterangan rumah dan PPKB mobil Fortuner tersebut. “Saya ambil tidak hanya untuk PPKB Mobilio Pak. Uangnya saya pakai,” kata Sabaria.