Kingpulsa.com – Direktur Lingkaran Masyarakat Sipil (Lima) Ray Ranguti mengatakan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPT) harus mengambil sikap tegas jika keputusan Rapat Paripurna DPD tentang pergantian wakil ketua MPR. Unsur DPD diabaikan oleh pimpinan MPR.
“DPD tidak bisa merengek menuntut apa yang menjadi miliknya (ketimbang wakilnya duduk sebagai wakil MPR). Mereka harus keluar dengan kekuatan penuh,” kata Ray, Senin (21/3).
Sebagai badan politik setara DPR, keduanya dipilih langsung oleh rakyat, menurut Ray Rangudi, harus tegas. Secara konstituensi, lanjut Ray, secara individual posisi DPD memang kuat.
“Mereka sebenarnya dipilih langsung oleh rakyat. Seharusnya mereka lebih percaya diri jika berhadapan dengan DPR yang akumulasinya dipimpin MPR,” kata Ray.
Ray juga meminta pimpinan MPR tidak mengabaikan kepentingannya, menurut Ray, DPD harus meningkatkan daya tawarnya. “Mereka harus mengambil tindakan politik untuk menekan pimpinan MPR,” kata Ray.
Sementara itu, anggota DBT RI Ajbar mengatakan tim DBT di MPR akan terus mempertanyakan ketidakhadiran Linrung di Thams.
“Kami menunggu dan akan merespons,” kata Ajbar.
Ia mengungkapkan, pihaknya menunggu rapat gabungan MPR dalam waktu dekat untuk membahas pergantian wakil ketua MPR sesuai rekomendasi paripurna DPD RI.
“Kita tunggu apa yang sudah disampaikan pimpinan MPR untuk pembicaraan lintas seksi di MPR,” kata Ajbar.
Dia mengingatkan pimpinan MPR untuk segera menanggapi masalah ini. Karena perpindahan Wakil Ketua MPR dari badan DPD merupakan hasil rapat paripurna DPD.
“Ini keputusan perusahaan. Bukan keputusan perseorangan. Kecuali ada sidang penuh DPD yang membatalkan keputusan sidang penuh sebelumnya, ya pimpinan MPR harus mengikuti,” katanya.
Apakah Anda menjawab pertanyaan apakah masalah ini menjadi preseden buruk bagi hubungan antara MPR dan DPD? Ajbar mengatakan dia tidak mengharapkan kejadian seperti itu terjadi.
“Kami berharap MPR cepat tanggap terhadap masalah ini. Pertemuan lintas seksi dan pengurus MPR adalah jalan terbaik,” katanya.
Pluang Jualan Pulsa dan Agen PPOB Di buka
Berminat menjadi agen pulsa? Jangan khawatir, karena peluang bisnis pulsa masih sangat terbuka lebar.
Usaha jualan pulsa termasuk bisnis yang cukup menjanjikan. Banyak orang selalu membeli pulsa untuk berbagai keperluan. Sehingga, bisnis pulsa sangat cocok untuk kamu yang ingin memulai usaha.
Kelebihan menjadi agen pulsa yaitu biaya awal yang cukup terjangkau. Dibandingkan dengan bisnis lainnya, biaya investasi untuk menjadi agen pulsa sangat terjangkau. Tidak hanya itu, proses pemasaran yang sederhana, tidak memerlukan tempat khusus, dan untung yang besar.
Jika kamu ingin mencari peluang usaha baru, simak informasi berikut ini.
1. Tentukan modal yang kamu miliki. Modal yang dibutuhkan untuk membuka bisnis pulsa yang tidak terlalu besar. Saldo minimal untuk menjadi agen pulsa berbeda-beda. Biasanya, modal pulsa untuk menjadi agen pulsa berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 500.000.
2. Selanjutnya, pilihlah penyedia layanan pulsa yang terpercaya. Pastikan penyedia layanan pulsa yang kamu pilih telah terdaftar dan berlisensi resmi. Periksa juga keamanan sistemnya, sehingga bisnis pulsa yang kamu jalankan dapat berjalan dengan aman dan lancar.
3. Lakukan pendaftaran agen pulsa. Setiap provider pulsa biasanya menyediakan form pendaftaran yang harus kamu lengkapi. Pastikan kamu mengisi data-data dengan benar dan valid.
Kesimpulan
Sekian Artikel update terbaru mengenai Rekomendasi paripurna MPR diabaikan, Ray menyarankan DPD bertarung
dengan tags keyword #Rekomendasi #paripurna #MPR #diabaikan #Ray #menyarankan #DPD #bertarung