Pemain naturalisasi itu meneriaki rencana Eric Dohir

Kingpulsa.com – Kebijakan baru presiden PSSI Eric Dohir telah menuai kritik karena pembatasan pemain alami. Pemain alami mengkritik rencana tersebut.

Eric memiliki keinginan untuk menguasai pemain asing. Ketum PSSI dan Menteri BUMN juga menilai proyek itu ditujukan untuk memberikan ruang bermain bagi pemain lokal.

“PSSI mengambil sikap. Kalau bisa dan bisa, hanya satu pemain alami. Kalau tidak, kapan pemain Indonesia main? kata Eric Tohir.

“Liga 2 sudah sepakat menaikkan kelas dengan maksimal satu pemain naturalisasi. Jangan karena naturalisasi itu mudah, tiba-tiba klub punya tujuh pemain naturalisasi di Ligue 2,” ujarnya.

“Kenapa batas naturalisasi kita dorong jadi satu, tiba-tiba ada sebelas pemain yang tidak main, ada lima pemain asing dan enam pemain naturalisasi,” kata pria berusia 52 tahun itu.

“Maksudnya apa? Tidak semua dari kita. Ya, kalau pemain biasa ingin bermain untuk timnas Indonesia. Makanya kita batasi,” ujarnya.

Namun, pengetatan jumlah pemain yang dinormalisasi menjadi ironis karena PSSI berencana menambah jumlah pemain asing dari 3+1 menjadi 5+1, dimulai dari kompetisi Ligue 1 musim depan.

Prinsip ini tentu saja membuat beberapa pemain normal melolong. Contohnya Stefano Lilipoli. Ia mengaku sejak 2011 telah dinaturalisasi dan menjadi bagian dari Indonesia.

Alhasil, pemain berdarah Amban ini berkomentar di media sosialnya. “Pemain Indonesia saat membela timnas, tapi sifat pemain saat bermain di turnamen”.

Prajurit naturalisasi memiliki banyak cara untuk menjadi warga negara Indonesia, dengan keturunan seperti Lilibali atau Ezra Walian.

Atau, ada pemain naturalisasi yang bisa bertahan di Indonesia selama lima tahun atau 10 tahun berturut-turut. Pilihan lainnya adalah menikahi wanita Indonesia seperti Ilija Spasojevic dan Alberto Goncalves.

Karena itu, sebagian besar pemain alami tidak menerima rencana ini. “Kami adalah warga negara Indonesia dan semua warga negara Indonesia harus memiliki hak yang sama. Namun, kami merasa peraturan tersebut mendiskriminasi kami sebagai warga negara naturalisasi,” ujar pemain naturalisasi Persip Bandung Mark Klok di akun @marcklok.

“Kami memilih Indonesia karena kami mencintai negara ini dan berkomitmen untuk menjadi bagian dari komunitas sepakbola di sini.”

“Menantikan pertandingan persahabatan untuk semua pemain. Terlepas dari penampilan dan latar belakang mereka,” kata pesepakbola naturalisasi 2023 itu.