Nadiem meminta sekolah menghapus tes Calistung dari proses PPDB SD

Kingpulsa.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim meminta dinas pendidikan meniadakan SD/MI/sederajat ujian baca tulis dan berhitung (calistung) dari proses penerimaan peserta didik baru (PPDB). Ini adalah salah satu dari tiga tujuan pencapaian Bab 24 Program Belajar Mandiri Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.

“Merdeka Belajar episode 24 merupakan kebijakan yang menggarisbawahi kelancaran transisi PAUD ke SD/MI/sederajat mulai tahun ajaran baru, sehingga tiga target pencapaian harus dilakukan oleh satuan pendidikan,” kata Menkeu. Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta Nadiem Makarim seperti dikutip antara Jumat (31/3).

Nadiem menjelaskan, ujian Kalistang sebaiknya ditiadakan dari proses SD/MI/PPDB sederajat karena setiap anak berhak mendapatkan layanan pendidikan dasar. Selain itu, lanjutnya, ujian Kalistang dilarang oleh Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2023 tentang PPDB.

Lebih parahnya lagi, masih ada anak-anak yang tidak berkesempatan mengenyam pendidikan di bidang pendidikan anak usia dini, sehingga tidak tepat membekali anak-anak dengan persyaratan ujian Kalistang untuk mendapatkan layanan pendidikan dasar.

Sedangkan target capaian kedua adalah unit akademik melaksanakan masa induksi bagi mahasiswa baru pada dua minggu pertama. PAUD dan SD/MI/satuan sederajat memfasilitasi anak dan orang tua untuk mengakrabkan diri dengan lingkungan belajar agar siswa baru merasa nyaman dalam kegiatan pembelajaran.

Kemudian satuan PAUD dan SD/MI/sederajat diharapkan lebih membiasakan siswa dengan kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran yang diberikan lebih tepat sasaran.

“Kenali siswa baru dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang memberikan informasi tentang kebutuhan belajar. Hormati proses anak yang berbeda karena membangun keterampilan dasar harus dilakukan secara bertahap,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiam Makarim.

Pada sasaran pencapaian ketiga, satuan pendidikan PAUD dan SD/MI/sederajat hendaknya menggunakan pembelajaran yang mengembangkan enam keterampilan dasar bagi anak, yaitu pengenalan nilai-nilai agama dan moral serta keterampilan sosial dan bahasa berkomunikasi.

Juga kematangan emosi untuk beraktivitas di lingkungan belajar dan kematangan kognitif untuk melakukan aktivitas pembelajaran seperti literasi dasar dan numerasi. Berikutnya adalah tentang keterampilan motorik dan makna perawatan diri dan belajar positif untuk berpartisipasi secara mandiri dalam lingkungan belajar.

Mendikbud mengatakan bahwa keterampilan dasar ini harus terus dibangun dari tingkat pendidikan dasar hingga menengah. Untuk itu, standar kompetensi lulusan PAUD tidak ditentukan umur, tetapi capaian yang ingin dicapai pada tahap akhir dan dapat diselesaikan sampai dengan pendidikan dasar kelas dua, dan PAUD tidak memiliki penilaian kelulusan. Siswa.