Kingpulsa.com – Sekjen PP Muhammadiyah Profesor Abdul Muti menanggapi hasil Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) yang menyebut kepercayaan masyarakat terhadap polisi mulai pulih pasca kasus Ferdi Sambo.
Prof Muti menilai, meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri tidak lepas dari upaya reformasi dan penegakan hukum nondiskriminasi satu sama lain.
“Sikap Kapolri yang tegas menimbulkan efek jera bagi oknum polisi yang melanggar hukum. Polisi tidak lagi arogan dan merasa berada di atas hukum,” kata Rabu (29/3) Prof. M.T.
Guru Besar Syarif Hidayatullah Jakarta dari UIN ini mengatakan, masyarakat juga mengalami perubahan, dimana polisi berusaha lebih dekat dengan masyarakat, komunikasi dan pengasuhan.
“Namun, Polri masih perlu berbenah, terutama terkait dengan transparansi dan profesionalisme. “Masyarakat mengharapkan polisi lebih beradab dan netral, tidak terkooptasi oleh kepentingan dan kekuasaan politik praktis,” kata Prof Muti.
Sebelumnya, Direktur Utama IBI Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, survei yang dilakukan pada 9-16 Februari 2023 menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap polisi meningkat. Itu 58,2 persen pada November 2023, Desember (62,9 persen) dan Februari 2023 (68,4 persen).
“Banyak langkah yang terlihat hasilnya belum kembali normal,” kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei indikator secara virtual, Minggu (26/3).
Namun, Burhanuddin menambahkan, kepercayaan terhadap polisi belum sepenuhnya pulih.
“Hanya 10 persen (meningkat). Jadi kepercayaan kepada polisi belum sepenuhnya pulih dibandingkan November 2023, ketika 80 persen masyarakat percaya kepada polisi. Dan kasus Sambo telah mengurangi kepercayaan hingga 50 persen, ” jelasnya.
Menurut Burhanuddin, salah satu kajian untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap polisi adalah eksekusi Ferdi Sambo.
Dalam survei indikator, kepercayaan terhadap penegakan hukum cukup tinggi di kalangan kepolisian. Itu 58,2 persen pada November 2023, Desember (62,9 persen), dan Februari 2023 (68,4 persen).
Momen Menjual Pulsa dan Konter PPOB Di buka
Berminat menjadi agen pulsa? Tidak perlu khawatir, karena bisnis pulsa masih banyak diminati oleh masyarakat.
Usaha jualan pulsa termasuk usaha yang sangat menguntungkan. Hampir setiap orang memerlukan pulsa untuk menghubungi keluarga dan teman. Oleh karena itu, bisnis jualan pulsa sangat sesuai bagi kamu yang ingin mencari peluang bisnis baru.
Manfaat menjadi agen pulsa adalah modal yang relatif kecil. Dibandingkan dengan bisnis lainnya, modal awal untuk membuka bisnis pulsa jauh lebih rendah. Ada juga sistem pemasaran yang simpel, tidak memerlukan lokasi khusus, dan untung yang besar.
Jika kamu berminat membuka bisnis jualan pulsa, perhatikan tips-tips berikut ini.
1. Pertama, putuskan berapa modal yang bisa kamu keluarkan. Untuk membuka usaha jualan pulsa, kamu memerlukan modal cukup terjangkau. Saldo minimum yang dibutuhkan untuk bisnis pulsa berbeda-beda. Kamu bisa memulai dengan modal pulsa sekitar Rp 100.000 hingga Rp 500.000.
2. Selanjutnya, pilihlah penyedia layanan pulsa yang terpercaya. Pastikan provider pulsa yang kamu pilih sudah terdaftar secara resmi. Pastikan sistem keamanannya juga terjamin, agar saldo pulsa kamu tidak mudah dihack atau dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
3. Setelah itu, lakukan pendaftaran sebagai agen pulsa. Biasanya, penyedia layanan pulsa akan memberikan formulir pendaftaran yang harus diisi. Pastikan informasi yang kamu berikan valid dan benar.
Kesimpulan
Demikian Artikel update viral soal Muhammadiyah: Polisi tidak kebal hukum
dengan tags keyword #Muhammadiyah #Polisi #tidak #kebal #hukum