Kunci warisan Hebi adalah memenangkan dua sabuk juara di Thailand

Kingpulsa.com – Petinju profesional Indonesia, Hebi Kudu, menambah koleksi sabuk juaranya setelah mengalahkan Pisanu Simsuntom pada ronde kedua dari 10 ronde di Hotel Ambassador di Bangkok, Thailand pada Sabtu (4/3/2023).

Dengan kemenangan tersebut, Hei mempertahankan gelar Ringan Kontinental Dewan Tinju Asia WBC dan merebut sabuk Kejuaraan Ringan Interkontinental IBA yang kosong.

Sabuk kejuaraan itu diterima Hebi langsung dari presiden WBC Asian Boxing Council. Thanabol Bhaktibhumi dan Presiden IBA Stephen Cabrera. Usai laga, Hebe mengatakan dua sabuk juara tersebut meningkatkan kepercayaan dirinya, namun tidak membuatnya berpuas diri.

“Pertama-tama saya bersyukur kepada Tuhan atas kemenangan ini. Saya juga berterima kasih kepada manajemen XBC Sportech yang telah mempercayai saya sehingga kini saya bisa mendapatkan dua sabuk juara,” kata Hebi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (5/3). /2023).

“Dua gelar ini memberi saya kepercayaan diri bahwa saya bisa naik lebih tinggi. Saya tidak puas dengan pencapaian saya saat ini dan mengincar gelar yang lebih besar lagi,” ujar petinju asal Sumba Barat itu.

Perpaduan ilmu keolahragaan dan kepelatihan yang diberikan oleh pelatih Kanada David John Treherne menjadikan penampilan Hebi unik.

Sejak awal, petinju berusia 34 tahun itu bertarung dengan disiplin, melontarkan jabs kiri untuk meruntuhkan pertahanan lawannya. Pisanu melakukannya dengan sangat baik dengan tubuh lincah dan gerak kaki untuk menghindari pukulan Hebi.

Setelah cukup mempelajari gaya lawannya, Hebi mulai banyak melontarkan pukulan kombinasi di ronde kedua. Di pertengahan ronde kedua, hook kanan Hebi menjatuhkan Pisanu.

Memasuki 50 detik terakhir, Pisanu jatuh untuk kedua kalinya dengan pukulan tangan kanan Hebi dan dihitung lagi oleh wasit.

Tak berhenti sampai di situ, hook kanan Hebi mengenai lawannya untuk ketiga kalinya dan wasit menghentikan pertandingan.

Kemenangan tersebut membuat rekor pertarungan Hebi menjadi 18 kali menang (13 KO), satu kali kalah dan satu kali seri. Sedangkan Phissanu memiliki rekor 47 kali menang (16 KO), 10 kali kalah (8 KO), dan dua kali seri.

Pada pertarungan tambahan, petinju Indonesia lainnya, Jan Jan Jed, mencetak kemenangan TKO pada ronde ketiga atas petinju muda Thailand Songchai Sanklod dalam pertarungan delapan ronde yang dijadwalkan. Dengan kemenangan ini, Cena memiliki 13 kemenangan (10 KO) dan satu kekalahan.

Dengan jarak jauh, John tampil taktis dan impresif. Sejak ronde pertama, Cena terus melontarkan jab untuk menjebol pertahanan Chongchai. Tak hanya mengandalkan jab, Cena juga menunjukkan gerakan kaki dan tubuh yang aktif.

John terlihat lebih nyaman di babak kedua. Jabnya berhasil menembus double sheath milik Chongzai.

Memasuki ronde ketiga, Jon mulai melontarkan pukulan ke arah tubuh yang membuat Chongchai bertekuk lutut dan berhasil mendapatkan hitungan pertama. Diawali dengan hook kanan ke tubuh, kombinasi pukulan Jon menghentikan perlawanan Zhongchai dengan sisa waktu 1 menit 10 detik di ronde ketiga.

CEO XBC Sporttech Urgyen Rinchen Sim puas dengan acara Fist of Glory dan penampilan petinju Hebi, Jon dan Hamzah Farouk di bawah manajemen XBC Sporttech.

“Malam yang luar biasa. Kami mengantarkan Hebi meraih dua sabuk juara yang dipersembahkan langsung oleh Presiden Dewan Tinju Asia WBC Kolonel Thanabol Bhaktibhumi dan Presiden IBA Stephen Cabrera. Kehadiran mereka menunjukkan apresiasi mereka atas apa yang telah dilakukan XBC Sportek dalam mengembangkan tinju profesional Indonesia,” ujar Sim. .

Hasil Full Fist of Glory:

Partai utama

Dewan Tinju Asia WBC dan perebutan gelar Kelas Ringan Interkontinental IBA

Hebi Legacy (Menang TKO Ronde 2) vs Pisanu Simsundom

Partai tambahan

John John Jett (menang dalam 3 ronde dengan TKO) vs Songchai Songklod

Hamza Farooq (menang TKO 4 ronde) vs Surion Jamon

Walid Halima Saleem (poin kemenangan) vs Kiatisak Tavisab

Giuliano Fantone (Poin Kemenangan) vs Wiraphone Ketunarong

Oussama Ahmiti (menang KO dua ronde) vs Vachayan Khamon