Kementerian Kesehatan meminta pegawai tidak membuka buku untuk mencegah penyebaran Covid-19

Kementerian Kesehatan meminta pegawai tidak membuka buku untuk mencegah penyebaran Covid-19

Kingpulsa.comDemi menghindari risiko penyebaran Covid-19, Kementerian Kesehatan RI mengimbau seluruh pegawainya untuk tidak menggelar kegiatan buka puasa bersama (bakbar) selama Ramadhan 1444 H/2023 M.

“Ingat cakupan vaksin booster dosis 1 dan dosis 2 belum optimal, sehingga aparatur sipil negara (ASN) diminta untuk waspada agar upaya penanggulangan penyakit daerah dapat segera tercapai,” ujar Kepala BNRI kementerian. Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kota Nadia Tarmisi di Jakarta, Kamis (23/3).

Saat ini, cakupan vaksin Booster 1 adalah sekitar 68,69 juta suntikan (37,79 persen), dan Booster 2 adalah 3,02 juta penerima (1,68 persen) dari total target 234,66 juta, menurut Dasbor Imunisasi Kesehatan RI. Rakyat.

Himbauan tersebut mengacu pada surat Seskab RI Nomor R-38/Seskab/DKK/03/2023 tertanggal 21 Maret 2023 yang ditandatangani Seskab RI Pramono Anung perihal perintah penyelenggaraan buka puasa bersama.

Presiden Joko Widodo mengeluarkan beberapa arahan selama Ramadhan dalam surat yang dikirim kepada para menteri kabinet pendahulu Indonesia, Panglima TNI, Kapolri, jaksa agung, dan kepala lembaga/lembaga. . Pertama, penanganan Covid-19 saat ini bergeser dari wabah menjadi endemik, sehingga perlu kehati-hatian lebih.

Baca juga :  KY akan memeriksa Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang meminta penundaan Pilkada 2024

Kedua, terkait hal ini, sebaiknya praktik buka puasa bersama di bulan suci Ramadhan 1444 H dibatalkan. Aturan ini juga dikirim ke gubernur, gubernur, dan walikota. “Ini permintaan surat Sekretariat Kabinet, sebaiknya ASN dihimbau untuk tidak berbuka puasa bersama,” ujarnya.

Nadia mengajak seluruh karyawan untuk memanfaatkan ibadah Ramadhan untuk berbagi dengan masyarakat yang membutuhkan di tengah situasi ekonomi yang mulai bangkit setelah pandemi terkendali. “Selama wabah, kami tidak pulang, jadi lebih baik berbagi lebih banyak dengan kerabat ketika kami pulang,” katanya.


Momentum Berbisnis Pulsa dan Outlet PPOB Di buka

Berminat menjadi agen pulsa? Jangan khawatir, karena bisnis pulsa masih banyak diminati oleh masyarakat.

Usaha jualan pulsa adalah peluang bisnis yang sangat potensial. Hampir setiap orang memerlukan pulsa untuk menghubungi keluarga dan teman. Oleh karena itu, agen pulsa sangat sesuai untuk kamu yang ingin memulai usaha.

Baca juga :  DKI membuka pengadaan 21 moped listrik dengan harga Rp 800 juta per unit

Kelebihan menjadi agen pulsa adalah biaya investasi yang terjangkau. Jika dibandingkan dengan usaha lainnya, biaya investasi untuk menjadi agen pulsa jauh lebih rendah. Selain itu, sistem pemasaran yang simpel, tidak perlu menyediakan tempat khusus, dan profit yang menggiurkan.

Daftar Via WhatsApp
Daftar Via Play Store
daftar sms

Jika kamu ingin mencari peluang usaha baru, simak informasi berikut ini.

1. Tentukan modal yang kamu miliki. Untuk membuka usaha jualan pulsa, kamu memerlukan modal cukup terjangkau. Saldo minimum yang dibutuhkan untuk bisnis pulsa tergantung pada provider pulsa. Kamu bisa memulai dengan modal pulsa sekitar Rp 100.000 hingga Rp 500.000.

2. Pilih penyedia layanan pulsa yang terpercaya. Pastikan agen pulsa yang kamu pilih sudah terdaftar secara resmi. Cek juga sistem keamanannya, sehingga bisnis pulsa yang kamu jalankan dapat berjalan dengan aman dan lancar.

Baca juga :  Taplak Meja Bamsoet Diduga Asli Kulit Harimau, Muncul Permohonan Ketua MPR untuk Menjabat

3. Daftar sebagai agen pulsa. Pada umumnya, provider pulsa akan memberikan form pendaftaran yang harus kamu isi. Pastikan informasi yang kamu berikan valid dan benar.

Daftar Via WhatsApp
Daftar Via Play Store
daftar sms

Kesimpulan

Demikianlah Kabar update viral tentang Kementerian Kesehatan meminta pegawai tidak membuka buku untuk mencegah penyebaran Covid-19

dengan tags keyword #Kementerian #Kesehatan #meminta #pegawai #tidak #membuka #buku #untuk #mencegah #penyebaran #Covid19